P Kalimantan seluas 5.588.075 hektar (didominasi di Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Provinsi Kalimantan Timur); Sedangkan produksi kelapa sawit di Indonesia rata-rata berbentuk CPO (crude palm oil). Produksi ini didominasi di 7 provinsi, yaitu: Provinsi Riau (8.496.029 ton); Provinsi Kalimantan Tengah (7.230.094 ton);
Pontianak merupakan ibukota provinsi Kalimantan Barat, provinsi yang berbatasan langsung dengan Negara tetangga Malaysia. Untuk akses daratan dari luar pulau menuju ke Kalimantan Barat untuk saat ini memang masih belum ada, yang tersedia hanya akses melalui perairan. Berbeda halnya dengan bagian dari provinsi Kalimantan lainnya yang memiliki akses darat yang menghubungkan antar bagian lainnya di provinsi Kalimantan. Berdasarkan data yang dikirim oleh Dinas Perkebunan propinsi, dari beberapa jenis tanaman yang diusahakan oleh perkebunan besar diantaranya karet, kelapa sawit dan kelapa hibrida, hanya kelapa sawit yang sudah beroperasi secara konsisten. Untuk komoditi kelapa sawit khusus perkebunan besar selama kurun waktu 2003-2005 luas tanaman trendnya mengalami kenaikan, tahun 2005 naik 4,33 persen dari tahun sebelumnya, sedangkan produksinya naik 35,34 persen, hal ini disebabkan tanaman yang tahun sebelumnya belum produksi tahun 2005 mulai produksi. Tetapi untuk perkebunan rakyat pertumbuhan luas tanam dan produksi hanya sebesar 3,25 persen dan 2,89 persen. Perbandingan produktivitas perkebunan besar dan perkebunan rakyat tahun 2005 yaitu 2,22 ton per Ha berbanding 1,69 ton per Ha. Penghasil kelapa sawit terbesar adalah Kabupaten Sanggau yang mencapai ton atau 40,05 persen dari total produksi Kalimantan Barat. Persentase ini menurun dibanding tahun sebelumnya, hal ini mengindikasikan kabupaten lain juga mulai menanam/memproduksi kalapa sawit. Luas tanam dan produksi tanaman karet tahun 2005 mengalami kenaikan Masing-masing sebesar 2,14 persen dan 12,44 persen dengan produktivitas 0,47 ton per Ha. Sementara itu, produksi kelapa hybrida juga meningkat cukup signifikan yaitu sebesar 61,31 persen. Tanaman kopi, lada, dan kakao. Tahun 2005 produksi tanaman lada dan kopi mencapai masing-masing sebesar ton dan ton, sedang kakao sebesar ton. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya masing-masing meningkat 0,68 persen dan 13,15 persen , tetapi mengalami penurunan 0,94 persen. Tidak banyak yang tahu jika di kota pontianak terdapat banyak perkebunan sayur dan buah-buahan. Sebagai contoh perkebunan lidah buaya, pepaya, nanas, pisang, jagung, sawi, bayam, seledri, dan segala jenis hasil perkebunan lainnya. Hal ini dikarenakan letak geografis kota Pontianak yang dilalui oleh garis Khatulistiwa Equator menyebabkan kota ini memiliki iklim sub-tropis sehingga tekstur tanahnya lembut dan lembab dan sangat baik untuk kegiatan bercocok tanam. Berikut ini merupakan daftar nama perusahaan perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Barat Sime Darby Group / Minamas Group Merupakan perusahaan terbesar di dunia dengan total luas lahan 849,486 ha. Lahan perkebunannya terdapat di serawak malaysia, kalimantan, sumatera, sulawesi serta liberia. Wilmar International Group Merupakan perusahaan terbesar di indonesia dengan total luas lahan 241,048 ha 2013. Area perkebunannya ada di sabah malaysia, sumatera, Kalimantan dan uganda afrika. Sinar Mas Group / SMART Merupakan perusahaan yang mempunyai ha di berbagai wilayah indonesia yaitu sumatera, Kalimantan dan sulawesi. Musim Mas Group Perusahaan yang mempunyai areal perkebunan sawit di sumatera, kalimantan barat dan kalimantan selatan. Astra Agro Lestari Group Perusahaan yang mempunyai luas lahan perkebunan sawit ha di sumatera, Kalimantan dan sulawesi. Asian Agri Group Perusahaan yang mempunyai luas lahan perkebunan sawit ha di sumatera dan kalimantan. Duta Palma Group / PT. Darmex Agro Perusahaan yang mempunyai lahan perkebunan sawit di sumatera serta kalimantan . Salim Group Perusahaan yang mempunyai lahan sawit di sumatera, kalimantan serta papua. Bakrie Group Perusahaan yang mempunyai lahan sawit di sumatera serta kalimantan . Incasi Raya Group/Gunas Investa Group Perusahaan yang mempunyai luas lahan sawit ha di sumatera serta kalimantan barat. Best Agro Group Perusahaan yang mempunyai lahan sawit di sumatera, kalimantan serta papua. Genting Plantations Group Perusahaan yang mempunyai lahan sawit di Malaysia serta kalimantan. Cargil Group Perusahaan yang mempunyai luas lahan perkebunan sawit ha di Kalimantan. Rea Kaltim Group Perusahaan yang mempunyai luas lahan perkebunan sawit ha di kalimantan. Tri Putra Agro Group Perusahaan yang mempunyai lahan perkebunan sawit di sumatera serta kalimantan. Makin Group Perusahaan yang mempunyai lahan perkebunan sawit di sumatera serta Kalimantan. Soempurna Agro Group Perusahaan yang mempunyai luas lahan perkebunan sawit ha di sumatra serta kalimantan. Perkebunan Nusantara XIII Memiliki luas areal kebun kelapa sawit sebesar Ha yang terdiri dari kebun sendiri sebesar Ha dan kebun plasma sebesar Ha. Serta luas areal kebun karet sebesar Ha yang terdiri dari kebun sendiri sebesar Ha dan kebun plasma sebesar Ha. Dampak Positif dan Negatif Perkebunan Kelapa Sawit Di bawah ini dampak-dampak negatif dari perkebunan kelapa sawit Pada umumnya, budidaya kelapa sawit dilakukan dengan sistem monokultur. Hal ini dapat memicu hilangnya keragaman hayati dan kerentanan alam seperti kualitas lahan menurun, terjadinya erosi, serta merebaknya hama dan penyakit tanaman. Kebanyakan kegiatan pembukaan lahan kelapa sawit dilakukan dengan metode tebang habis land clearing agar menghemat biaya dan waktu. Akibatnya makhluk hidup yang tinggal di dalamnya pun menjadi terganggu. Kelapa sawit membutuhkan air dalam jumlah sangat banyak mencapai 12 liter/pohon. Proses pertumbuhan tanaman ini juga acapkali dirangsang memakai pestisida, zat fertilizer, dan bahan kimia lainnya. Kebun sawit pun dapat mengakibatkan kemunculan hama baru. Penyebab utamanya tidak lain karena penerapan sistem lahan monokulturasi. Aktivitas pembukaan kebun yang dikerjakan dengan membakar hutan menimbulkan polusi udara yang parah. Bahkan asap pencemaran ini bisa terbawa angin sampai ke negeri tetangga. Timbulnya konflik baik yang bersifat horisontal maupun vertikal. Misalnya konflik antar-pekerja daerah dengan para pendatang atau konflik antara pemilik kebun dengan pemerintah setempat. Di beberapa kasus sebelumnya, perkebunan sawit sering menjadi penyebab utama timbulnya bencana alam seperti tanah longsor dan banjir bandang. Hal ini dikarenakan struktur tanah mengalami perubahan sehingga kondisinya menjadi labil. Namun selain memiliki dampak negative perkebunan kelapa sawit juga memliki dampak positif, antara lain Meningkatnya pembangunan di daerah. Paling mencolok adalah dibangunnya akses jalan dari perkebunan ke pusat kota yang juga bisa dimanfaatkan oleh warga sekitar. Pendapatan per kapita daerah semakin naik. Hal ini tidak terlepas dari banyaknya kebutuhan tenaga yang diperlukan oleh suatu perkebunan kelapa sawit. Untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan para pekerja, seringkali pihak perkebunan juga mendirikan pusat layanan kesehatan dan pendidikan terpadu. Walaupun kualitasnya masih di bawah standar, setidaknya fasilitas tersebut cukup berguna bagi warga sekitar Bottom of Form Top of Form Bottom of Form Potensi Perkebunan Lada di Kalimantan Barat Lada Piper nigrum L. disebut sebagai raja dalam kelompok rempah “King of Spices” karena merupakan komoditas yang paling banyak diperdagangkan. Lada Merupakan komoditas potensial Indonesia yang sudah diekspor ke Eropa sejak abad ke 12. Salah satu daerah penghasil lada terbesar di Indonesia adalah Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur. Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur merupakan daerah yang cukup besar andilnya sebagai penghasil lada terbesar setelah Lampung, dan Bangka Belitung. Sampai sejauh ini, perkebunan lada di Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur masih berpeluang untuk dikembangkan. Hal ini disebabkan karena lahan di dua daerah tersebut masih cukup luas untuk ditanami. Selain itu tersedianya teknologi budi daya lada yang efisien, biaya produksi yang lebih rendah serta adanya peluang melakukan diversifikasi produk apabila harga lada jatuh, merupakan keunggulan yang membuat perkebunan lada selalu dapat dikembangkan. Peran Penting Perkebunan Lada bagi Negara Indonesia, antara lain Sumber Devisa Lada memiliki peran penting dalam perekonomian di Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat. Selain sebagai penyedia lapangan kerja, bahan baku industri, dan konsumsi langsung, lada juga berperan sebagai penggerak perekonomian di sentra-sentra produksi. Dalam perekonomian nasional, lada merupakan sumber devisa negara. Devisa dari lada menempati urutan keempat setelah minyak sawit, karet, dan kopi. Di pasar internasional, lada Indonesia mempunyai kekuatan dan daya jual tersendiri karena cita rasanya yang khas. Di beberapa negara industri parfum yang sudah maju seperti Perancis, ketergantungan pada lada sangat besar. Lada digunakan pada berbagai makanan tradisional maupun masakan Eropa sebagai penyedap. Pangsa Pasar Konsumen lada terdiri dari rumah tangga, unit usaha dan industri. Konsumen rumah tangga yaitu penggunaan lada dalam makanan sehari -hari. Konsumen unit usaha meliputi hotel, restoran, dan outlet makanan lainnya, sedang konsumen lainnya adalah sektor industri makanan food industry manufacturing. Pola konsumsi lada antar negara sangat bervariasi. Semakin berkembangnya industri makanan pada suatu negara, maka semakin tinggi kebutuhan aroma dan perasa flavour per kapita. Oleh karena itu, peningkatan pendapatan per kapita akan mempercepat pertumbuhan industri di suatu negara, termasuk industri makanan. Pertumbuhan inilah yang diharapkan sebagai salah satu variabel yang akan mendorong laju permintaan terhadap lada, sebagai salah satu komponen penting dalam industri makanan. Permasalahan Perkebunan Lada di Indonesia Permasalahan utama agribisnis lada di Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur adalah sebagai berikut Tingkat produktivitas tanaman dan mutu yang rendah Tingginya kehilangan hasil akibat serangan hama dan penyakit Usahatani yang belum efisien Masih rendahnya usaha peningkatan mutu dan diversifikasi produk Serta lambatnya proses alih teknologi ke tingkat petani Dengan demikian, perlu dilakukan revitalisasi pengembangan lada, yaitu perbaikan budidaya yang mempunyai keunggulan komparatif dengan komoditas lain serta kemampuan bersaing secara kompetitif dalam proses produksi dengan negara penghasil lada lainnya.
Sementaraitu, tokoh masyarakat Desa Rubung Buyung, Ary Dewar mengatakan, lahan yang saat ini sedang disengketakan tersebut semula digarap oleh perusahaan sawit PT Sinar Citra Cemerlang (SCC). "Dari 612 hektare tersebut yang telah ditanami kelapa sawit seluas 300 hektare dan sisanya masih dalam bentuk lahan kosong," katanya.
Jakarta PT SMART Tbk atau Mas Agro Resources And Technology Tbk, merupakan perusahaan yang berbasis kelapa sawit terintegrasi. Dalam melakukan kegiatan usaha, selalu dimulai dari tahapan benih hingga produk akhir di etalase seed-to-shelf. Bersama dengan petani, PT SMART Tbk kemudian membudidayakan kelapa sawit, dan menghasilkan bahan pangan serta bahan bakar untuk berbagai kebutuhan. PT SMART Tbk adalah anak perusahaan Golden Agri-Resoures GAR, yang melakukan proses produksi dan operasional di bawah merek Sinar Mas Agribusiness and Food di Indonesia. SMART didirikan pada tahun 1962, dan telah tercatat sahamnya di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 1992. PT SMART Tbk adalah perusahaan kelapa sawit, yang memiliki sejumlah fasilitas pemrosesan sehingga dapat memproduksi produk berkualitas tinggi, untuk memasok pasar internasional atas agronomi, bahan pangan, oleokimia dan bio-energi. Berkat kinerjanya yang mumpuni, PT SMART Tbk mendapatkan penghargaan 12th IICD Corporate Governance Award 2021, untuk kategori Most Improved dari Indonesian Institute for Corporate Directorship. Berikut ini profil singkat PT SMART Tbk yang rangkum dari berbagai sumber, Kamis 8/12/2022. Ilustrasi Kerja Kantoran sumber unsplashPT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk SMART, adalah anak perusahaan Golden Agri-Resoures GAR. SMART didirikan pada tahun 1962 dan tercatat sahamnya di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 1992 dengan kode saham SMAR. PT SMART Tbk SMART merupakan perusahaan publik produk konsumen berbasis kelapa sawit, terkemuka di Indonesia yang berfokus pada produksi minyak sawit yang lestari. Perusahaan ini melakukan pengelolaan sekitar 137 ribu hektar kebun kelapa sawit di Indonesia, termasuk lahan plasma. Adapun aktivitas utama yang dilakukan oleh perusahaan ini yaitu, melakukan penanaman dan pemanenan pohon kelapa sawit, pengolahan tandan buah segar TBS menjadi minyak sawit CPO dan inti sawit PK, hingga memprosesnya menjadi produk industri dan konsumen seperti minyak goreng, margarin, shortening, biodiesel dan oleokimia, serta perdagangan produk berbasis kelapa sawit ke seluruh dunia. SMART juga mengoperasikan 16 pabrik kelapa sawit, 4 pabrik pengolahan inti sawit dan 4 pabrik rafinasi di Indonesia. SMART adalah perusahaan agribisnis terkemuka, dengan kegiatan usaha dari tahapan benih hingga produk akhir di etalase seed-to-shelf, yang menghasilkan portofolio produk berbasis kelapa sawit yang beragam dengan rantai pasokan yang terintegrasi dan Singkat PT SMART TbkMenteri Perindustrian Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita saat melakukan kunjungan kerja di PT. Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk SMART di Marunda, Bekasi, Selasa 22/3.Perusahaan PT SMART Tbk mulai didirikan pada tahun 1962, dengan nama PT Maskapai Perkebunan Sumcama Padang Halaban. Pada tahun 1992, mulai mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia, dan 2002 mulai fokus ke bisnis utama dengan menjual perkebunan teh dan pisang. PT SMART Tbk pada tahun 2005 melakukan konversi hutang pemegang saham, sebesar US$ 205 juta menjadi ekuitas. Adapun pemecahan nilai nominal saham yang berjumlah 1 menjadi 5. PT SMART Tbk kemuian menjadi anggota aktif Roundtable on Sustainable Palm Oil RSPO, dan tahun 2008 menjadi pabrik rafinasi terakreditasi dengan sertifikat ISO 22000 atas manajemen keamanan pangan. Pada tahun 2016, PT SMART Tbk kemuian mengoperasikan pabrik biodiesel di Kalimantan Selatan dengan kapasitas terpasang ton per hari, dan tahun selanjutnya meluncurkan material tanam baru berkualitas unggul – Eka 1 dan Eka 2. Pada tahun 2021, perusahaan ini kemudian mencatat rekor baru penjualan bersih sebesar Rp 57 triliun, dan laba bersih sebesar Rp 2,8 triliun. PT SMART Tbk mulai menerbitkan obligasi sejumlah Rp 4,8 triliun, serta meraih 12th IICD Corporate Governance Award 2021 untuk kategori Most Improved dari Indonesian Institute for Corporate Directorship. Produk PT SMART TbkRealisasi replanting sawit di Kabupaten Paser ditargetkan 17 ribu hektare. beberapa produk dan layanan dari PT SMART Tbk, diantaranya - Minyak goreng PT SMART Tbk menghadirkan beragam merek minyak goreng, yang diproses dengan teknologi filter termutakhir, hingga minyak goreng serbaguna dan ekonomis yang ideal untuk memasak dan menggoreng di bidang industri jasa makanan. - Margarin PT SMART Tbk menghadirkan produk margarin dnegan merek Filma dan Palmvita. Produk margarin ini bisa digunakan untuk membuat roti gulung, roti manis, biskuit, kue kering, krim isi, dan krim penghias kue. Produk ini juga bebas lemak trans, di mana minim kandungan 3-monochloropropane diol 3-MCPD dan asam lemak glycidil ester. - Shortening Produk shortening PT SMART Tbk yaitu Filma dan Palmvita, untuk pembuatan kue dan biskuit, camilan, hingga aplikasi penggorengan makanan. Produk lemak nabati serbaguna ini juga dapat digunakan untuk berbagai macam kebutuhan, seperti pembuatan roti, kue kering, krim, pengolahan keju, dan pengganti lemak susu. - Lemak nabati khusus Selanjutnya poduk PT SMART Tbk adalah lemak nabati khusus, berbahan dasar inti kelapa sawit dengan merek i-soc untuk membuat cokelat, permen, dan es krim. PT SMART Tbk memproduksi produk bebas lemak trans untuk mendukung pola makan yang lebih sehat, diantranya - Filma Filma adalah produk minyak goreng dan margarin premium, yang bahannya terbuat dari buah kelapa sawit berkualitas tinggi. - Kunci Mas Kunci Mas merupakan merek minyak goreng ekonomis yang sangat populer bagi keluarga Indonesia, terutama untuk menggoreng kering makanan ringan dan gurih, seperti pisang goreng, tempe, dan ayam goreng, dan cemilan lainnya. - Palmboom Margarin Palmboom adalah margarin serbaguna yang dapat digunakan untuk memasak, membuat kue, atau sebagai olesan lezat di atas roti. - Pristine Pristine 8+ merupakan salah satu produki PT SMART Tbk, yang merupakan air minum alkali premium ber-pH tinggi, yang dimurnikan dengan teknologi ionisasi Jepang yang paling modern. Kegiatan Usaha PT SMART TbkPerkebunan kelapa sawit di Kubu Raya, Kalbar. Foto MukaramPT SMART Tbk juga memiliki sejumlah kegiatan dan usaha yang dijalankan, diantaranya - Golden Agri-Resources GAR Golden Agri-Resources GAR, merupakan induk perusahaan SMART yang beroperasi di bawah merek Sinar Mas Agribusiness and Food, di mana perusahaan oini adalah perkebunan kelapa sawit terbesar di dunia. Perkebunan ini kemudian mengelola lebih dari setengah juta hektar perkebunan kelapa sawit termasuk plasma. Didirikan pada tahun 1996, GAR tercatat di Bursa Singapura pada tahun 1999 yang dipandu oleh Kebijakan Sosial dan Lingkungan GAR KSLG. - Sinar Mas Oleochemical Unit kegiatan PT SMART Tbk selanjutnya didirikan tahun 1993, oleh Sinar Mas Oleochemical PT Soci Mas memberikan solusi terpadu di bidang pasokan oleokimia dalam bentuk asam lemak, gliserin, dan sabun berbentuk mie soap noodle. Adapun kantor penjualan global kami berada di Singapura, dan kami memiliki kantor perwakilan di Asia, Eropa, Amerika Utara, Afrika, Timur Tengah, dan subkontinen India. Sinar Mas Oleochemical beserta rantai pasoknya memiliki sertifikasi RSPO dan GMP untuk bahan baku kosmetik dan sertifikasi GMP+B2 untuk keamanan pangan. - Sinar Mas Bioenergy PT SMART Tbk juga memiliki pabrik biodiesel, yang didirikan pada tahun 2016, selaras dengan kebijakan biodiesel Pemerintah Indonesia. PT SMART Tbk mengoperasikan satu pabrik biodiesel di kawasan Jakarta, dan satu pabrik lain di Kalimantan Selatan dengan total kapasitas ton/hari.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
SinarMas Group merupakan produsen terbesar minyak sawit, pulp dan kertas di Indonesia yang didirikan pada tahun 1962. Seperti dilansir dari laman greenpeace.org, kekuasaan grup usaha ini telah mencapai 406.000 hektar lahan perkebunan kelapa sawit pada tahun 2009 dan terus berkembang hingga mencapai sekitar 137.000 hektar pada tahun 2020.
Kalimantan Barat, 13 Agustus 2022 – Melalui program Sanitasi, Air Bersih, Aman dan Sehat SAHABAT, Sinar Mas Agribusiness and Food telah menyelesaikan pembangunan sistem sanitasi, air mengalir serta pemasangan penyaringan air minum bagi 80 keluarga di Desa Sentabai. Hal ini memungkinkan masyarakat setempat untuk mengakses air bersih yang mengalir dengan lebih mudah dan cepat, mendapatkan manfaat dari sistem sanitasi yang lebih baik, serta akses air minum yang aman di area-area umum. Static overlayBapak Benny Setiawan, Deputy CEO Perkebunan Sinar Mas Agribusiness and Food Wilayah Kalimantan Barat menyampaikan kata sambutan dalam acara serah terima unit-unit instalasi kepada masyarakat setempat yang berlangsung di Desa Sentabai, Kecamatan Silat Hilir, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan overlayDua warga Desa Sentabai, Bapak Edi Gunawan [kiri] dan Bapak Natalis Yoga [kanan] yang telah menyelesaikan pelatihan tentang pembangunan instalasi Safe Water Garden SWG, menerima sertifikat dari tim SWG secara simbolis, yang diwakilkan oleh Bapak Jaya [tengah], sebagai pengakuan atas kemampuan mereka untuk membangun sistem sanitasi Safe Water Garden dari tahapan pembangunan, kebutuhan peralatan serta mengatasi masalah bila ada kerusakan yang overlayBapak Benny Setiawan, Deputy CEO Perkebunan Sinar Mas Agribusiness and Food Wilayah Kalimantan Barat [kanan] menyerahkan secara simbolis instalasi air dan sanitasi kepada masyarakat di Dusun Jentu, Desa Sentabai, Kalimantan Barat, yang diterima oleh Bapak Yohanes Awing, Kepala Dusun Jentu [kiri].Static overlay[kiri-kanan] Bapak Herman Teguh Wibowo, Regional Controller RC Sinar Mas Agribusiness and Food Wilayah Kalimantan Barat menyerahkan bibit tanaman kepada Ibu Minawati, Ibu Kepala Dusun Jentu, sebagai simbol harapan dan awal baru bagi masyarakat setempat karena dengan sanitasi dan akses air yang lebih baik, masyarakat setempat dapat menanam sayuran dan hal ini berdampak pada kehidupan, pendapatan, dan kesehatan mereka. Bersama dengan tim Safe Water Garden, sebagai tim pelaksana, sebanyak 30 unit sistem sanitasi, 20 unit instalasi air bersih dan 49 unit penyaringan air minum telah selesai dipasang dan diberikan kepada masyarakat Dusun Sentabai, Dusun Putat, Dusun Tekalong, dan Dusun Jentu, di Desa Sentabai, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Untuk menandai telah selesainya pembangunan instalasi tersebut, Sinar Mas Agribusiness and Food menggelar acara serah terima unit-unit instalasi kepada masyarakat setempat yang berlangsung di Desa Sentabai. “Kesejahteraan masyarakat di sekitar area operasional Perusahaan merupakan salah satu prioritas utama kami. Untuk mencapai hal tersebut dibutuhkan keterlibatan dari berbagai pihak termasuk keterlibatan dari masyarakat. Dalam proses pembangunan sistem sanitasi Safe Water Garden, kami melakukan pelatihan kepada warga-warga setempat sehingga terjadi transfer pengetahuan. Dengan pengetahuan yang telah didapat warga diharapkan adanya proses replikasi pembangunan sistem sanitasi ini ke warga-warga lain yang membutuhkan,” ungkap Benny Setiawan, Deputy CEO PSM Kalimantan Barat. Dalam kegiatan seremoni serah terima program SAHABAT, dua warga Desa Sentabai mendapatkan sertifikasi dari tim Safe Water Garden yang memberikan pengakuan atas kemampuan mereka untuk membangun sistem sanitasi Safe Water Garden dari tahapan pembangunan, kebutuhan peralatan serta mengatasi masalah bila ada kerusakan yang terjadi. Yohanes Awing, Kepala Dusun Jentu, Desa Sentabai, Kalimantan Barat, mengungkapkan bahwa inisiatif ini sangat membantu masyarakat desa dalam upaya mendapatkan kemudahan akses air bersih dan sanitasi yang lebih baik di rumah. “Saya berharap kebiasaan Mandi, Cuci, Kakus MCK masyarakat juga dapat berubah menjadi lebih baik,” kata Yonanes. Sopiah, warga Dusun Jentu, Desa Sentabai, Kalimantan Barat, mengatakan, “Masyarakat kami bersyukur memiliki akses air bersih. Sebelumnya, kami harus ke sungai untuk mendapatkan air bersih yang mengalir, yang semakin sulit saat musim kemarau. Sekarang kami dapat mengakses air bersih dengan lebih mudah dan cepat.“ Mengurangi Risiko Stunting Akses pada air bersih dan sanitasi di kawasan pedesaan Indonesia memang masih menjadi tantangan. Di Kalimantan Barat, menurut data Badan Pusat Statistik, kurang dari 80 persen penduduk memiliki akses terhadap layanan sumber air minum yang layak. Kondisi ini secara tidak langsung dapat mempengaruhi asupan gizi anak, yang menyebabkan anak sering sakit dan tidak dapat menyerap asupan nutrisi dengan optimal. Hal ini dapat menyebabkan kekurangan gizi kronis pada anak atau sering disebut dengan stunting. Provinsi Kalimantan Barat merupakan salah satu provinsi yang mengalami prevalensi stunting yang tinggi di Indonesia di angka 29,8%, di mana rata-rata nasional di 24%. Saat ini, pemerintah Kalimantan Barat memiliki target untuk dapat menurukan angka tersebut menjadi 17% di 2024. Sinar Mas Agribusiness and Food melalui program pemberdayaan masyarakat yang telah berjalan, diharapkan dapat ikut mendukung upaya pemerintah untuk menurunkan angka stunting. Selain program SAHABAT di Kalimantan Barat, sejak 2018 Sinar Mas Agribusiness and Food bersama dengan para relawan organisasi kemanusiaan Tzu Chi Sinar Mas, secara aktif melakukan berbagai kegiatan untuk dapat mengurangi kasus stunting. Beberapa kegiatan yang dilakukan adalah dengan peningkatan kesehatan ibu dan anak melalui ketahanan pangan dengan menyediakan peralatan bercocok tanam dan mendorong para ibu menanam sayuran di perkarangan rumah, sanitasi dengan membangun fasilitas MCK dan akses terhadap air bersih. “Kami berharap melalui program-program yang sudah terlaksana ataupun masih berjalan, kami dapat membantu masyarakat untuk menjadi lebih sehat dan sejahtera. Akses air bersih dan sanitasi yang baik merupakan kunci dalam membangun ketahanan masyarakat,” pungkas Benny. ===SELESAI=== Tentang Sinar Mas Agribusiness and Food Sinar Mas Agribusiness and Food yang beroperasi di bawah Golden Agri-Resources GAR adalah salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit terkemuka dengan total luas areal tanam di Indonesia mencapai lebih dari 499,770 hektar termasuk kebun milik petani plasma per 30 September 2020. Perusahaan memiliki operasi terpadu yang memproduksi bahan pangan yang berbahan baku minyak nabati. Didirikan pada tahun 1996, GAR tercatat di Bursa Efek Singapura pada tahun 1999 dengan nilai kapitalisasi pasar US$ 1,3 miliar per tanggal 30 September 2020. Perusahaan investasi Flambo International Limited saat ini merupakan pemegang saham terbesar GAR, dengan kepemilikan saham sebesar 50,35 persen. GAR memiliki beberapa anak perusahaan, termasuk PT SMART Tbk yang tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tahun 1992. Sinar Mas Agribusiness and Food fokus pada produksi minyak kelapa sawit berkelanjutan. Di Indonesia, kegiatan utamanya meliputi budidaya dan pemanenan Tandan Buah Segar TBS; pengolahan TBS menjadi minyak sawit mentah CPO dan inti sawit; penyulingan CPO menjadi produk dengan nilai tambah seperti minyak goreng, margarin, shortening dan biodiesel; serta perdagangan produk kelapa sawit ke seluruh dunia. Perusahaan juga beroperasi di Tiongkok dan India dengan memiliki pelabuhan, pabrik penghancur biji sawit, memproduksi berbagai produk minyak nabati olahan, serta produk makanan lainnya seperti mie. Untuk informasi lebih lanjut, hubungi Tim Media Fransiska Renatta [email protected]
Selaindi Riau, perusahaan itu juga melakukan perluasan di Kalimantan dan hutan-hutan alam Papua. Sinar Mas menurut catatan Greenpeace adalah anggota konferensi untuk Kelapa Sawit Berkelanjutan atau Round Table on Sustainable Palm Oil (RSPO), suatu prakarsa kalangan industri yang bersifat sukarela, untuk mengembangkan sistem sertifikasi
Enam perusahaan perkebunan kelapa sawit milik Sinar Mas Grup di Kabupaten Kapuas Hulu dan Ketapang, Kalimantan Barat, terdeteksi melanggar kebijakan Roundtable on Sustainable Palm Oil RSPO. Salah satu pelanggaran fundamental yang ditabrak oleh perusahaan-perusahaan tersebut adalah kebijakan New Planting Procedures NPP. Hal ini terungkap dari hasil investigasi Lingkar Borneo bekerja sama Forest People Programme selama satu bulan penuh Oktober-November 2014 di Kabupaten Ketapang dan Kapuas Hulu. “Enam perusahaan itu terbukti melanggar kebijakan yang dikeluarkan RSPO. Padahal, Sinar Mas adalah anggota RSPO,” kata Direktur Lingkar Borneo, Agus Sutomo di Pontianak, Jumat 14/11/2014. Menurutnya, Sinar Mas Grup menjadi sasaran investigasi lantaran perusahaan ini merupakan grup usaha terbesar di Kalbar di sektor perkebunan kelapa sawit. Dari enam grup yang ada, Sinar Mas memiliki konsesi seluas hektar. Lima grup lainnya adalah Lyman Agro seluas hektar, First Resources/Surya Dumai seluas hektar, Wilmar seluas hektar, Duta Palma/Darmex Agro seluas hektar, dan Multi Prima Entakai seluas hektar. Atas dasar itu, Lingkar Borneo dan Forest People Programme mengerucutkan investigasinya ke dua anak perusahaan Sinar Mas Grup di Kabupaten Kapuas Hulu, yakni PT. Paramitra Internusa Pratama dan PT. Persada Graha Mandiri. Empat anak perusahaan lainnya di Ketapang adalah PT. Agro Lestari Mandiri, PT. Cahaya Nusa Gemilang, PT. Kencana Graha Permai, dan PT. Bangun Nusa Mandiri. Hasil investigasi di Kapuas Hulu Di Kapuas Hulu, hasil temuan tim investigasi menunjukkan, pada tahap sosialisasi PT. PGM dan PT. PIP tidak menerapkan prinsip-prinsip Free, Prior Informed Consent FPIC dengan tidak adanya keterlibatan masyarakat dalam pengambilan keputusan terkait aktivitas perkebunan. Kedua perusahaan ini juga tidak memberikan informasi yang utuh tentang pembagian plasma sebesar 20 persen dari luas kebun, dan tidak pernah menyampaikan beban kredit yang harus dibayar oleh masyarakat pada saat menerima kebun plasma. Selain itu, PT. PGM dan PT. PIP tidak melibatkan masyarakat dalam pembahasan AMDAL, dan sampai saat ini, PT. PGM tidak pernah menyampaikan secara terbuka dokumen AMDAL tersebut. Sementara standar operasional prosedur SOP pembagian plasma 20 persen bagi masyarakat, baru dikeluarkan pada tanggal 17 September 2014. Padahal, PT. PGM dan PT. PIP telah beroperasi sejak 2007. Alhasil, masyarakat yang ingin menuntut pembagian plasma diwajibkan untuk menunjukkan bukti dokumentasi pertemuan dan absen pertemuan yang sampai saat ini tidak pernah dimiliki masyarakat. Pengolahan CPO pabrik kelapa sawit Belian Mile yang berlokasi di Desa Seberuang, Kecamatan Semitau, telah menghasilkan limbah yang menimbulkan dampak lingkungan, khususnya Sungai Rusa dan Sungai Sejentu. Sungai itu adalah sumber air bagi masyarakat Desa Sentabai, Kecamatan Silat Hilir. Konsesi perkebunan sawit milik PT. BNM di Divisi II Keranji Estate. Perusahaan ini beroperasi di Kecamatan Marau dan Jelai Hulu, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, sejak 2007. Foto Dok Link-Ar – FPP Hasil investigasi di Ketapang Tim investigasi mengulik legalitas PT. Agro Lestari Mandiri. Anak perusahaan SMART Tbk ini beroperasi di Kecamatan Nanga Tayap sejak 2006. Luas izin usaha perkebunan IUP mencapai hektar. Desa-desa yang masuk di konsesi PT. ALM adalah Desa Sungai Kelik, Desa Simpang Tiga Sebelangaan, Desa Lembah Hijau 1, dan Desa Lembah Hijau 2. Hasil temuan menunjukkan bahwa PT. ALM memulai operasinya dengan sosialisasi ke masyarakat desa yang masuk dalam konsesi. Namun, informasi yang diberikan hanya sebatas aktivitas PT. ALM, ganti-rugi lahan, serta pembagian plasma bagi masyarakat. Perusahaan tidak menyampaikan informasi yang utuh tentang perizinan, AMDAL, dan CSR. Terkait pembagian kebun plasma, PT. ALM tidak pernah menyampaikan kepada masyarakat tentang beban kredit yang harus ditanggung oleh masyarakat pada saat pembagian kebun plasma. Di dalam pelaksanaan kegiatannya, perusahaan ini menyampaikan kepada masyarakat tentang nilai ganti-rugi lahan sebesar Rp575 ribu per hektar. Pada tanggal 19 Oktober 2014, masyarakat berdemonstrasi ke PT. ALM yang belum memenuhi komitmen tersebut. Akibatnya, salah seorang warga Desa Sungai Kelik dikriminalisasi oleh pihak kepolisian karena dituduh memanen kebun sawit tanpa izin di konsesi PT. ALM. Hal ini dipicu oleh PT. ALM yang tidak memberikan respon atas tuntutan masyarakat. Di Desa Simpang Tiga Sebelangaan, perusahaan pernah membuat kesepakatan dengan masyarakat tentang pembagian kebun plasma dan ganti-rugi lahan pada tanggal 26 April 2007. Tapi, sampai saat ini kesepakatan tersebut belum ditepati oleh PT. ALM. PT. ALM melakukan perampasan lahan masyarakat di Desa Simpang Tiga Sebelangaan seluas 400 hektar. Dan sampai saat ini belum ada tindak lanjut atau penyelesaian yang konkret. Akibatnya, masyarakat membuat portal larangan aktivitas PT. ALM di wilayah desa. Perusahaan juga tidak pernah melakukan sosialisasi terkait usaha perkebunan yang dilakukan kepada masyarakat Desa Simpang Tiga Sebelangaan. Di dalam menjalankan aktivitasnya, perusahaan tidak pernah memberikan akses informasi kepada masyarakat terkait perizinan, AMDAL, dan kesepakatan lainnya yang telah dibuat. Sebelum beroperasi, PT. ALM wilayah Desa Sungai Kelik merupakan habitat orangutan Pongo pygmaeus dan bekantan Nasalis larvatus. Kedua spesies tersebut sudah tidak pernah dilihat lagi oleh masyarakat akibat alih fungsi hutan dan lahan. PT. ALM juga telah merusak Danau Lawang Raje yang menjadi sumber air bagi masyarakat. PT ALM telah melakukan pengerukan dan penimbunan danau untuk kebutuhan jalan tanggul transmigrasi yang mengakibatkan danau menjadi kering. Hal yang sama juga terjadi di konsesi PT. Bangun Nusa Mandiri. Perusahaan ini memiliki konsesi seluas hektar sesuai dengan izin usaha perkebunan IUP di Kecamatan Marau dan Jelai Hulu. PT. BNM memulai usaha perkebunannya sejak 2007 di Desa Kelampai, Desa Biku Sarana, dan Desa Terusan. Hasil temuan di lapangan, perusahaan memulai sosialisasi pada 2007 dan dilanjutkan ke tahap pembebasan lahan pada 2010. Namun, dari tahap awal hingga pembukaan lahan, PT. BNM sama sekali tidak menerapkan prinsip-prinsip FPIC. Padahal, masyarakat sudah melakukan penolakan terhadap PT. BNM sejak 2007. PT. BNM juga tidak menerapkan prinsip pengelolaan yang transparan dengan tidak tersedianya informasi mengenai dokumen perizinan, AMDAL, dan CSR yang dimiliki PT. BNM kepada masyarakat. Pada Oktober 2014, PT. BNM baru saja melaksanakan sosialisasi tentang FPIC kepada masyarakat yang dihadiri oleh perangkat desa, tokoh masyarakat, dan tokoh adat. Berbeda dengan temuan di konsesi PT. Cahaya Nusa Gemilang. Perusahaan ini memiliki IUP seluas hektar, namun berdasarkan sertifikat Hak Guna Usaha HGU PT. CNG hanya mendapatkan konsesi seluas hektar di Kecamatan Marau dan Kendawangan. PT. CNG memulai aktivitasnya pada tahun 2004. Dalam perjalanannya, PT. CNG tidak pernah melakukan sosialisasi kepada masyarakat di Desa Randai yang masuk dalam konsesi PT. CNG. Masyarakat di desa itu pernah menyampaikan tuntutan kepada perusahaan untuk melakukan perbaikan jalan, namun sampai saat ini belum ada tanggapan resmi. PT. CNG juga teridentifikasi melakukan penanaman kebun sawit melebihi HGU yang diberikan seluas hektar. Peta konsesi milik PT. Paramitra Internusa Pratama di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Peta Dok Link-Ar – FPP Lain di PT. CNG, lain pula di PT. Kencana Graha Permai. Anak perusahaan Sinar Mas Grup ini beroperasi secara komersil pada 2005 berdasarkan sertifikat HGU seluas hektar. Konsesi PT. KGP meliputi dua kecamatan yaitu Kecamatan Marau dan Jelai Hulu. Desa yang masuk dalam konsesi perusahaan adalah Desa Randai, Desa Belaban, dan Desa Rangkung. Pada tahap awal, PT. KGP melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait aktivitas perusahaan, pembagian kebun plasma 20 persen, penerangan desa, dan ganti-rugi lahan masyarakat. Perusahaan juga menyampaikan bahwa kebun plasma akan dibangun bersamaan dengan kebun inti milik PT. KGP. Namun dalam pelaksanaannya, PT. KGP justru tidak melaksanakan janji tersebut. Paska dibangunnya kebun plasma, PT. KGP memberikan kebun plasma kepada masyarakat Desa Rangkong. Padahal, kebun plasma tersebut berada di Desa Batu Payung yang jauh dari permukiman. Hal ini kemudian menyulitkan masyarakat dalam melakukan perawatan kebun plasma. Sampai saat ini, PT. KGP belum memenuhi janjinya menyediakan fasilitas penerangan listrik kepada masyarakat serta belum memberikan ganti-rugi lahan kepada masyarakat di Desa Rangkong seluas hektar dan Desa Belaban seluas hektar. Menyikapi hal tersebut, masyarakat memasang portal larangan beroperasi di lahan tersebut sampai PT KGP menyelesaikan kewajibannya. Bertitik tolak dari hasil investigasi tersebut, Agus Sutomo menegaskan bahwa enam konsesi anak perusahaan Sinar Mas Grup itu menunjukkan bahwa Golden Agri Resources GAR dan SMART Tbk telah melakukan pelanggaran Kebijakan NPP-RSPO, terkait kriteria penerapan prinsip-prinsip Free, Prior Informed Consent FPIC, Penilaian High Coservation Value dan High Carbon Stocks HCV/HCS. Sebelumnya, saat pertemuan iklim di New York September 2014 lalu, GAR telah berkomitmen tentang minyak sawit berkelanjutan, nol deforestasi, serta penghargaan akan hak masyarakat. Menanggapi hasil investigasi Lingkar Borneo dan Forest People Programme ini, Humas SMART Tbk Mulfi Huda mengapresiasi langkah konfirmasi Mongabay Indonesia pada Rabu 19/11/2014. Pria yang akrab disapa Boni ini berjanji akan melakukan klarifikasi. “Terima kasih Pak konfirmasinya, untuk klarifikasinya akan sy sampaikan…” tulis Boni melalui pesan singkat SMS, tanpa ada penjelasan kapan pihak Sinar Mas Grup akan memberikan jawaban resmi. Artikel yang diterbitkan oleh
QxSaF. 184 326 350 456 246 114 460 198 137
pt sinar mas kelapa sawit kalimantan barat