TravelJogja Solo - Solo jadi salah satu kota destinasi wisata dan bisnis terbanyak bersanding dengan Jogja, Surabaya, Malang dan kota besar lainnya.. Tidak jarang seseorang membutuhkan akomodasi cepat untuk transit dari Jogja langsung ke Solo. Salah cara efektifnya yakni menggunakan travel Jogja Solo.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Liburan selalu jadi jalan utama untuk melepas penat dari segala rutinitas pekerjaanmu itu, dan tentunya liburan bersama teman teman menjadi sesuatu yang sangat menyenangkan. Namun kadang juga kita ingin berlibur sendiri dengan tenang, traveling ke tempat tempat yang jarang kita kunjungi, jalan jalan di tengah riuh orang orang sambil mengobrol dengan diri sendiri di dalam hati, itu cukup menjadi sesuatu yang sama melegakan bukan ?.Buat para mahasiswa yang tinggal di Jogja pastinya nggak puas dong kalau seumur umur kuliah di Jawa nggak pernah keluar dari Jogja, iya sih Jogja itu Istimewa dan wisatanya juga banyak, namun nggak ada salahnya juga kan jika mencoba main ke kota Solo bisa jadi salah satu altenatif buat kalian berwisata. Jarak yang nggak begitu jauh dari Jogja, harga makanan yang murah murah dan banyak tempat yang sama menariknya dengan Jogja sudah pasti jadi alasan yang mutlak buat kamu harus berkunjung ke kota ini. Tapi sebelum kalian berangkat dalam perjalanan kalian, sudah menjadi kewajiban yang seharusnya bagi seorang Traveler untuk selalu menyiapkan semua hal sebelum melakukan perjalanannya. Dalam artikel ini aku sudah rangkum sebagian dari apa aja yang harus kamu perhatiin ketika kamu akan Gaya Travellingmu Kamu perlu tau nih kamu mau traveling yang seperti apa karena itu nanti juga bisa mempermudah kamu ketika pengen nentuin tempat mana aja yang harus kamu kunjungi. Misalnya kamu pengen food traveling atau wisata sejarah kamu jadi bisa list tempat makan juga tempat bersejarah mana aja yang bisa kamu datengin dan makanan apa aja yang kudu kamu orang yang kebetulan lahir di Solo aku kali ini pengen rekomendasi banget buat kamu untuk wisata kuliner disini, karena itu yang jadi salah satu andalan di kota Solo ini, dengan banyak variasi dan harga yang murah, cocok banget sih buat kamu yang pengen main tapi nggak mau keluar duit terlalu DestinasiCari info tempat mana aja yang akan kamu kunjungi, ketika kamu sudah tau mau kemana aja, kamu bisa buat rute perjalanan yang lebih efisien yang bikin kamu nggak perlu muter bolak balik, selain pastinya bikin kamu makin capek tentu dong bakal habisin banyak uang Gunain Transportasi UmumKamu bisa nih coba pakai transportasi umum di perjalananmu kali ini. Kota Jogja dan Solo termasuk kota yang memiliki akses kendaraan umum yang lengkap banget. Kamu bisa mulai berangkat dari Jogja pakai jasa ojek online atau Trans Jogja menuju stasiun, lalu lanjut naik kereta, oh iya saat ini untuk arah Solo-Jogja atau sebaliknya sudah ada moda KRL, ini bisa kamu gunain dengan cukup membeli kartu saat pertama kali dengan harga Rp. aja, disitu sudah termasuk saldo sepuluh ribu yang bisa langsung kamu pakai. Begitu kamu tiba di Solo kamu bisa langsung lanjutin perjalananmu menggunakan bus Batik Solo Trans yang haltenya sudah berada tepat di depan stasiun buat keliling Solo. Kamu juga bisa coba cari penyewaan sepeda, bisa di Jogja atau di Solo, kamu bisa kok bawa sepeda ke dalam KRL ada ketetuannya ya tentunya. Kamu bisa menikmati perjalananmu dengan lebih tenang dan juga dapet pengalaman baru yang menarik. Sedikit capek sih memang, tapi worth it kok buat di coba hitung hitung olahraga lah ya biar sehat gitu , coba lihat itu perut hahaha...Bawa Barang SeperlunyaKetika kita bepergian kita terlalu sering repot dengan barang barang yang nggak penting, rasa sayang ketika barang mau ditinggal, pikiran "siapa tau nanti kepake" selalu mengganggu, yang padahal pada akhirnya nggak terpakai, keluar dari tas pun enggak. Nah dari situ kamu bisa coba lebih perhatiin barang bawaanmu, satu tas aja cukup Jadwal KeberangkatanmuKota Solo merupakan kota yang memiliki sebutan "kota budaya" berdasarkan itu pula Solo memiliki jadwal event yang sangat sering, nah kamu harus banget nih buat berkunjung setidaknya ke salah satu dari event yang ada di kota Solo, tentunya karena acara yang meriah juga kamu bisa melihat keragaman budaya Solo dalam festival atau event itu. 1 2 Lihat Trip Selengkapnya
Fotoberasal dari Jogjaistimewa.co. Alasan kenapa Jogja menjadi pilihan tepat untuk solo traveling pertama kali karena Jogja itu istimewa. Keramahtamahan penduduknya, kebudayaan Jogja yang masih sangat melekat, kota yang nggak pernah sepi menjadikan kota ini begitu istimewa. Kota yang mulai ramai dengan kehidupan modernnya namun mereka masih Liburan ke Jogja atau Yogyakarta adalah keinginan saya dan keluarga sejak dua tahun yang lalu. Kami juga sudah menabung agar bisa berangkat dan traveling ke Jogja. Tapi takdir berkata lain karena ada hal yang lebih penting sehingga harus menunda keberangkatan. Kebetulan saya harus menemani mama yang sakit stroke dan tidak tega meninggalkannya. Tapi alhamdulillah tahun ini saya bisa menuliskan pengalaman liburan ke Jogja. Kondisi mama sedang sehat dan ada asisten rumah tangga yang bisa membantu merawat mama. Tentu saja ada bapak yang menemani mama juga dan adik-adik ipar yang sesekali datang menengok mama. Sebelum berangkat liburan ke Jogja kami sudah menentukan akan naik kereta api. Hanya transportasi ini yang paling nyaman untuk kami, baik dari segi isi kantong kami dan kesehatan karena nggak bikin mabuk. Selama Liburan di Jogja Kami Kemana Saja? Kami juga membuat daftar tujuan wisata yang ingin dikunjungi selama 8 hari di Jogja nanti. Kalau menginap kami tidak ke hotel tapi di rumah adik ipar saya yang kebetulan ikut suaminya di Jogja. Tempat wisata yang ingin kami kunjungi selama ada di Jogja adalah Taman Pintar, Pantai Parangtritis, Candi Prambanan, Grand Puri Waterpark, dan beberapa wisata kuliner yang direkomendasikan adik ipar saya. Berikut adalah pengalaman liburan ke Jogja selama 8 hari yang akan saya tulis per harinya ngapain aja ya, hehehe. Hari Pertama Liburan di Jogja, Lelah Tapi Hepi Rabu, 1 Juni 2022 saya, suami, dan kedua anak saya berangkat dari Kota Malang dan ebih tepatnya dari Stasiun Kota Baru. Kali ini adalah pengalaman pertama naik Kereta Api Kertanegara dari Stasiun Kota Baru sebelah Utara. Kereta berangkat pukul WIB tepat waktu sekali dan tiba di Jogja pukul tepat waktu juga. Padahal cuma duduk aja ya tapi rasanya capek banget. Namun begitu, kami hepi sekali saat tiba di stasiun Jogja meskipun udara panas menyapa kami. Masyaallah panasnya, keringat tidak berhenti mengucur deh pokoknya. Setibanya di Stasiun Tugu Jogja ada Om Isur suami adik ipar saya yang menjemput. Ternyata pintu keluarnya berbeda dengan yang dulu, saat kami mengunjungi Jogja tahun 2019. Kami sempat salah mengira kalau pintu masuk adalah pintu keluar sehingga dihalau oleh petugas di stasiun, hihihi. Ternyata Om Isur sudah menunggu di pintu keluar bersama dua ponakan saya yaitu Marinka 4y dan Laura 5y. Mereka tersenyum senang melihat kedatangan kami. Kalau pas lebaran kemarin Marinka dan Laura menginap di Malang sekarang kami yang menginap di rumah mereka. Setiba di rumah Om Isur, ada Tante Yayuk adik ipar saya yang menyambut kedatangan kami bersama Oren putri bungsunya, 8m. Oiya, om dan tante adalah sebutan anak-anak kepada adik ipar saya dan suaminya. Hehehe. Saya bersyukur punya saudara yang mau menampung kami selama berlibur di Jogja. Hari pertama kami di rumah saja bercengkerama melepas rindu dan menyusun rencana untuk 6 hari kedepan. Marinka dan Laura sangat senang dengan kedatangan kami, “banyak teman-teman” katanya. Hari Kedua Liburan di Jogja, Mengunjungi Taman Pintar Kamis, 2 Juni 2022 kami mengunjungi Taman Pintar Yogyakarta biar makin pintar gitu, hahaha. Kami baru bisa berangkat jam sebelas siang karena masih harus menunggu Laura pulang dari sekolah TK. Tiba di Taman Pintar saat adzan duhur berkumandang, kami pun langsung sholat karena kebetulan masjidnya ada di dekat pintu masuk. Setelahnya, baru deh kami masuk ke wahana wisata yang terletak di pusat Jogja ini. Lebih tepatnya ada di Jl. Panembahan Senopati no. 1-3, Yogyakarta. Ini juga pengalaman pertama ke Taman Pintar, jadi kami masih kurang terlalu paham dengan jenis wahana yang ada di tempat ini. Rasanya kok kami salah pilih gitu, penginnya masuk ke Studio 3D nonton petualangan Dino tapi malah masuk ke planetarium, hehehe. Kesan pertama saat masuk ke Gedung Oval Taman Pintar adalah mirip Jatim Park 1 yang banyak pertunjukan sains. Ada beberapa percobaan juga, pas banget kalau anak usia sekolah yang main ke Taman Pintar. Kebetulan emang saat kami ke tempat ini ada banyak siswa SMA yang datang, berjubel, huft. Jadi di Taman Pintar ini kami masuk ke Planetarium dan Gedung Oval. Tiket masuk ke Planetarium, per orang sedangkan tiket masuk ke Gedung Oval yaitu untuk dewasa dan untuk anak-anak usia 3-10 tahun. Keluar dari Taman Pintar Om Isur mengajak kami jalan-jalan ke Progo, pusat perbelanjaan yang di lantai 1 ada banyak penjual makanan. Saya memilih ketoprak dan yang lain mi ayam, oiya Om Isur beli lupis juga, Aira beli es krim, Marinka dan Laura mencoba bubur sum-sum. Setelah kenyang kami pulang dengan berjalan kembali ke tempat parkir di dekat Taman Pintar. Etapi, Om Isur yang jalan mengambil mobil dan kami menunggu di depan Pasar Beringharjo. Hari Ketiga, Kuliner Pedas ke Mangut Mbah Marto Berhubung hari ketiga kami di Jogja adalah Jumat, kami gak berencana ke tempat wisata. Tapi kulineran aja yang dekat rumah adik. Eh, kok pas banget ada Mangut Lele Mbah Marto yang terkenal itu. Bersyukur banget rumah adik ipar saya kok dekat dengan kampus ISI Institut Seni Indonesia dan suaminya punya studio lukis juga di belakang kampus. Seperti lingkungan kampus lain tentunya banyak warung makan bisa jadi tujuan kulineran dong, bahagia banget, hahahaha. Salah satunya ya Mangut Lele Mbah Marto yang katanya wajib dicoba kalau lagi di Jogja. Sebagai penggemar pedas dan ikan lele, saya pun nggak mau menyia-nyiakan waktu ke Jogja kali ini. Apalagi kali ini kami ditraktir oleh Om Isur, hehehe. Semoga berkah selalu rejeki Om Isur ya, aamiin. Cerita lengkap nanti saya tulis di postingan terpisah ya. Ternyata warung Mbah Marto nggak cuma di tempat yang saya kunjungi ini, kalau nggak salah ada tiga. Hari Keempat, Meet Up dengan Blogger Jogja Hari keempat di Jogja kami nggak ada rencana pergi kemana-mana. Rencananya sih mau renang di Grand Puri Waterpark yang berada di Gabusan, kata adik saya tuh tempatnya luas dan murah. Sayang sekali Marinka batuk, sepertinya kecapekan dan kebanyakan es krim deh, hehehe. Maklum, cuaca sedang panas di Jogja. Akhirnya nggak jadi deh renang di Gabusan. Selain itu hari Minggu kami berencana ke Candi Prambanan jadi ya renangnya ditunda dulu saja. Jadi, saya putuskan untuk janjian bertemu dengan blogger Jogja yaitu Mbak Bety pemilik blog Sebenarnya ada beberapa blogger Jogja yang saya kenal juga tapi tempat mereka agak jauh jadi saya sungkan mau ngajak ketemuan. Kebetulan ada mbak Bety dan mbak Rian pemilik IG atanasia_rian yang di Bantul. Alhamdulillah bisa bertemu mereka berdua. Saya ketemuan dengan mbak Bety di Toko Baju Grosir sedangkan dengan mbak Rian di rumah aja. Hari Kelima, Ke Candi Prambanan yang Penuh Drama Hari kelima yaitu hari Minggu kami mengunjungi Candi Prambanan. Berangkat sekitar jam 9 pagi, sampai di Prambanan sekitar jam an gitu. Senang sekali akhirnya bisa ke Candi Prambanan, tempat wisata yang sejak dulu ingin saya kunjungi. Aslinya pengin ke Borobudur tapi kejauhan dan nanti keluarga Om Isur nggak mau ikut. Pas beli tiket kami bingung, mau yang 1 paket dengan makan di resto atau yang tiket masuk saja? Akhirnya kami putuskan untuk anak-anak beli yang 1 paket dengan makanan, sedangkan untuk orang dewasa tiket masuk aja. Masyaallah, ternyata rencana kami beli dua macam tiket tuh nggak salah loh karena porsi makannya besar. Anak-anak sampai gak habis dan bisa jadi jatah kami, hahaha. Cerita lengkap tentang mengelilingi tempat wisata candi ini saya ulas di postingan terpisah juga ya. Kalau saya ceritakan semua panjang karena ada banyak drama, mulai dari kehujanan saat ada di atas, ban kempes saat pulang, dan sepatu si sulung yang menganga, hahaha. Seru deh pokoknya. Hari Senin 6/6 kami di rumah saja karena kebetulan sedang hujan dan anak-anak capek setelah dari Candi Prambanan. Rencananya hari Selasa 7/6 kami akan jalan-jalan ke Pantai Parangtritis jadi ya hari keenam ini kami gunakan untuk istirahat di rumah saja. Hari Ketujuh, Jalan-jalan ke Pantai Parangtritis Bersama suami dan adik ipar saya Jalan-jalan ke Pantai Parangtritis biasanya disingkat Paris adalah tujuan utama juga selain Candi Prambanan saat saya ada di Jogja. Alhamdulillah kesampaian juga ke pantai ini setelah delapan tahun berlalu. Iya, saya ke Paris tuh delapan tahun yang lalu bersama putri sulung, suami, dan si bungsu masih di kandungan. Entah mengapa saya kok pengen ke Paris lagi meskipun kata seorang teman pantai ini kurang update, lebih menarik pantai gunung kidul. Sayangnya jauh dari Bantul. Tiket masuk ke Parangtritis per orang dan yang dihitung orang dewasa aja kalau anak-anak gratis. Di Parangtritis, Om Isur dan anak-anak bermain air sedangkan saya, Yayuk, dan suami menunggu jdi bibir pantai. Jauh dari ombak lah pokoknya, sambil ngemil undur-undur laut. Seru sekali sebenarnya kalau bisa bermain ombak, tetapi saya nggah bawa baju ganti. Anak-anak juga bermain pasir. Setelah puas, kira-kira dua jam gitu mereka mandi di kolam pembilasan, bayar per orang. Hari Kedelapan, Kulineran di Kampung Mataraman Saya penasaran sekali saat Yayuk bilang ada kulineran yang enak dan bisa ambil sendiri di Kampung Mataraman. Tempatnya juga tidak jauh dari rumah adik saya. Naik mobil nggak sampai 20 menit sampai. Kesan pertama saya saat melihat Kampung mataraman adalah “jadul banget” dan klasik. Wah pasti asik dan makanannya khas Jawa nih. Beneran ternyata makanan yang tersedia tuh kayak masakan rumahan gitu. Sistemnya prasmanan yang mana setelah mengambil makanan nanti akan dihitung harganya sesuai daftar harga. Bayarnya kalau sudah mau pulang. Ada sayur sop, lodeh, oseng daun pepaya, telor ceplok, tempe goreng, ayam goreng, lele mangut, nila mangut, pepes, dan aneka kletikan. Nasinya disajikan di atas tungku gitu kayak jaman dulu menggunakan kukusan bambu. Nasinya jadi enak dan punel. Rasa masakannya gurih dan gak bikin eneg karena minim sekali MSGnya, atau emang tanpa micin ya? Ramah anak banget lah pokoknya. Saya makan dengan sayur lodeh lompong batangnya talas dan pepes jamur. Tahap kedua saya makan dengan mangut nila dan urap-urap, hehehe. Iya, saya makan dua kali tapi gak terlalu banyak ambil nasinya biar nggak kekenyangan. Resto yang asri dan sejuk ini tempatnya luas. Ada kolam ikan, tempat duduk untuk makan ada set kursi dan juga lesehan. Ada jembatan bambu juga untuk foto-foto selain sudut-sudut lainnya yang instagramable. Mampir Sejenak Ke Malioboro, Berakhir di Bakpia Pathok 25 Oleh karena ini adalah hari terakhir kami di Jogja, maka saya minta Om Isur mengantar ke Malioboro. Nggak afdol rasanya kalau nggak mampir ke Malioboro, hahaha. Ya kan Malioboro tuh salah satu ikon Jogja ya. Sebenarnya pengen juga mampir ke wisata dekat Malioboro seperti Benteng Vredeburg dan Keraton Yogyakarta, sayang hujan keburu turun. Mobil Om Isur diparkir di Malioboro Mall dan kami pun jalan ke Teras Malioboro, tempat para pedagang berkumpul. Tetapi belum sempat masuk ke Teras Malioboro seorang bapak tukang becak menawari kami untuk naik becaknya. Kemana? Ternyata ke pabrik pembuatan Bakpia Pathok 25. Saya pikir bisa foto-foto disana eh ternyata cuma bisa beli oleh-oleh aja, hahaha. Etapi murah banget loh naik bentornya cuma 10 ribu pulang-pergi. Bapaknya juga ramah dan baik. Toko bakpianya rame banget, jadi setelah beli oleh-oleh yang tidak terlalu banyak saya pun segera kembali ke Malioboro Mall tempat adik saya menunggu bersama anak dan suaminya. Sesampai di depan Mall tuh hujan udah mulai turun, huhuhu. Padahal saya belum foto-foto. Eh, sempat foto sekali di depan mall, gak peduli deh diliatin orang, wkwkwk. Kami pun pulang karena saya juga harus segera packing untuk berangkat ke stasiun pukul sebelas malam. Kereta kami tujuan ke Kota Malang berangkat dari Jogja pukul Eh, Ada yang Ketinggalan Kereta dan Dompet Smartphonenya Tertinggal di Kamar Mandi Sebenarnya ingin saya sudahi tulisan ini karena sudah hampir dua ribu kata. Takut yang baca nanti bosan, wkwkwk. Tetapi kok sayang sekali kalau cerita tentang ketinggalan kereta dan dompet yang tertinggal di kamar mandi ini tidak saya sertakan. Jadi, kami sampai di Stasiun Tugu Jogja pukul sebelas malam dan menunggu kereta Malabar yang katanya akan tiba pukul Nah, kami menunggu sambil makan sempol ayam, makan pop mie, sambil sesekali foto-foto. Saya juga sempat ke kamar mandi ditemani oleh si sulung. Saat kami sedang menunggu kereta Malabar yang datang dari Bandung, ada beberapa kereta tujuan Malang dan kota lainnya yang datang dan pergi. Nah, disaat itulah ada seorang wanita yang lari sambil menarik kopernya. “Pak, masih bisa nyusul gak sih?” katanya setengah merengek gitu kepada petugas. Padahal kereta sudah jalan pelan-pelan. Pintu kereta juga sudah pasti ditutup kan ya? Dia kira bus yang bisa berhenti sejenak menunggu penumpang terlambat, ya allah saya kasihan tapi juga jadikan itu bahan candaan bersama suami. astaghfirullah Entah kenapa dia terlambat. Saya langsung mikir dong, seandainya saya di posisi dia apa yang kira-kira akan saya lakukan? Mungkin saya akan ganti jadwal tanpa berharap bisa nyusul kereta. Etapi pernah loh saya kayak dia. Waktu itu saya melakukan perjalanan dari Surabaya ke Malang. Saya tiba di stasiun bersamaan dengan jadwal kereta datang. Beneran loh, di mobil tuh saya panik dan gak sempat berpikir untuk mengganti jadwal keberangkatan. Tetapi waktu itu saya beruntung karena keretanya datang terlambat. Lha kalau wanita yang di Stasiun Tugu Jogja ini sedang tidak beruntung sehingga harus ketinggalan kereta. Setelah drama wanita ketinggalan kereta, saya mendengar pengumuman di stasiun kalau ada tas dompet yang tertinggal di kamar mandi. Berwarna hitam dan ada smartphonenya. Deg, saya pun memeriksa tas dompet yang biasa saya selempangkan ke pundak. “Eh, tasku hilang, Yah! itu tasku!” kataku setengah berteriak kepada suami. Auto saya bingung mencari sumber suara yang tadi mengumumkan, wkwkwk. Untung ya seorang wanita yang mendengarkan pengumuman dengan seksama memberitahu saya kalau tas dompet tersebut dibawa petugas yang berdiri tidak jauh dari situ. Saya pun mengaku bahwa itu tas dompet saya, ada smartphone yang kemudian bisa saya buka. Huft, lega… Alhamdulillah masih rejeki saya karena ada orang baik yang menyerahkannya kepada petugas di stasiun. Itu dia pengalaman liburan ke Jogja selama 8 hari yang kami nikmati dengan penuh suka cita. Alhamdulillah sekarang kami sudah berada di rumah dan beraktivitas seperti biasa. Terima kasih teman-teman yang telah meluangkan waktu untuk membaca tulisan saya yang panjang ini. Semoga bermanfaat. TujuanWisata Solo Traveling di Indonesia Terbaik: 1. Menikmati keindahan obyek wisata Kota Batu dan Malang. Solo Traveling ke Malang | Sumber gambar: Wikipeida. Batu merupakan sebuah kotamadya di Jawa Timur yang memiliki sejuta pesona dan potensi panorama alam yang menakjubkan. Di berbagai penjuru kota ini, kamu bisa dengan mudah menemukan
Yogyakarta bukan kota yang asing lagi bagi para wisatawan, khususnya wisatawan lokal. Meriahnya kota Yogyakarta siap menyambut dan membuat wisatawan betah untuk berlama-lama berada di kota yang dikenal dengan keramah-tamahan masyarakatnya ini juga cocok untuk para solo traveler pemula. Tak akan kesepian, kamu bisa merasakan 7 momen seru ini saat melakukan solo traveling ke Menikmati suasana malam di Malioboro ditemani dengan alunan live musicpapan jalan Malioboro hari di Yogyakarta, tepatnya di area Malioboro, kamu akan disuguhkan dengan pertunjukan live music dari para seniman lokal. Alunan musik angklung yang harmonis, menjadi magnet wisatawan untuk menonton pertunjukan malam dengan iringan musik itu menjadi kenangan untuk kamu saat berkunjung seorang diri ke kota Yogyakarta. 2. Mencicipi angkringan sebagai menu makan malamangkringan satu ciri khas dari kota Yogyakarta adalah banyaknya pedagang angkringan di sepanjang jalan. Angkringan di kota Yogyakarta sangat ramai pembeli di malam hari. Kamu dapat memilih makanan untuk dibawa pulang atau makan di tempat secara lesehan menggunakan tikar. Salah satu menu andalan di angkringan, yaitu nasi nasi kucing, ada banyak menu lain yang bisa dicoba. Tentunya dengan harga yang cukup terjangkau buat kantong kamu gak Mendapatkan harga murah saat berbelanja di pasar tradisionalPasar Beringharjo Berkunjung ke Yogyakarta belum lengkap rasanya kalau tidak berbelanja. Yogyakarta memiliki banyak pasar tradisional yang menyediakan aneka baju, oleh-oleh, kain, dan pernak-pernik lainnya. Salah satu pasar yang paling terkenal adalah pasar katanya, pembeli yang merupakan warga asli Yogyakarta atau menggunakan bahasa Jawa saat membeli akan mendapatkan harga yang lebih murah, dibandingkan dengan pembeli dari luar Jawa. Baca Juga 5 Kuliner 'Mbah' yang Legendaris di Yogyakarta, Rasanya Istimewa! 4. Melihat cara pembuatan bakpia langsung dari pabriknyaPembuatan bakpia menjadi salah satu oleh-oleh yang wajib dibeli saat berkunjung ke kota Yogyakarta. Ada banyak produsen bakpia di kota Yogyakarta yang menyajikan bakpia dengan beraneka ragam rasa. Salah satu produsen bakpia yang terkenal di Yogyakarta adalah bakpia pathok 25. Jika kamu ingin melihat proses pembuatan bakpia, bisa mengunjungi pabrik bakpia pathok 25 yang berlokasi di Ngampilan, Yogyakarta. 5. Mendapatkan berbagai foto menarik dengan spot foto yang instagramableWisata Kalibiru menikmati suasana kota, jangan lupa juga untuk mengabadikan momen-momen selama traveling di Yogyakarta. Ada banyak spot-spot foto instagramable yang bikin fotomu makin satu spot foto yang jadi andalan wisatawan saat berkunjung ke kota ini adalah Tugu Yogya. Selain itu, ada juga ragam tempat wisata dengan pemandangan keren, seperti wisata Kalibiru, goa Pindul, ataupun pantai Menyaksikan dahsyatnya letusan gunung merapi dengan berkunjung ke Musium Sisa HartakuMusium Sisa Hartaku Selain berwisata, Yogyakarta juga merupakan tempat yang cocok untuk belajar sejarah. Salah satunya dengan mengunjungi museum yang berlokasi di lereng gunung Merapi ini. Di museum sisa hartaku, pengunjung dapat melihat puing-puing benda yang terkena dampak dari erupsi Merapi pada tahun 2010 silam. Museum ini menjadi saksi bisu kedahsyatan letusan Gunung Merapi pada 2010 Menyantap gudeg langsung dari kota asalnyagudeg Menyantap makanan tradisional langsung dari kota asalnya, merupakan agenda wajib bagi para traveler. Salah satu makanan tradisional Yogyakarta yang terkenal dan banyak digemari wisatawan adalah gudeg. Di kota ini, wisatawan akan merasakan sensasi makan gudeg asli dari kota asalnya. Tidak hanya makan di tempat, gudeg juga bisa dijadikan sebagai buah tangan saat pulang dari Yogyakarta. Ada banyak momen seru yang bisa kamu rasakan kala melakukan solo traveling ke Yogyakarta. Masih ragu buat solo traveling ke Yogyakarta? Tunggu apalagi, yuk atur jadwalmu sekarang! Baca Juga 10 Hal yang Bikin Bule Kaget saat Traveling ke Yogyakarta, Kamu Juga? IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
5 Menyantap Gudeg Legendaris di Wijilan. Gudeg merupakan salah satu makanan yang menjadi buruan favorit wisatawan saat berada di Yogyakarta. Nah, salah satu sentra gudeg yang terkenal dan legendaris adalah Sentra Gudeg Wijilan. Terletak di lokasi yang dekat dengan tempat-tempat wisata, cita rasa gudeg yang disajikan sentra gudeg ini akan – Solo traveling atau bepergian seorang diri merupakan aktivitas atau gaya hidup yang digemari sebagian orang. Melalui solo traveling, seseorang bisa menjelajah suatu destinasi seperti yang ia inginkan dan mengasah kemampuan bertahan hidup di tempat begitu, butuh persiapan ekstra saat hendak melakukan solo traveling, salah satunya menentukan lokasi. Hal ini penting bagi mereka yang ingin menjajal sensasi solo traveling. Baca juga Tren Wisata Diprediksi Berubah Menjadi Solo Traveling dan Small Group Tour Berikut ini adalah tujuh destinasi yang pas untuk menjajal solo traveling, baik di dalam dan luar negeri 1. YogyakartaSolo traveling bisa dimulai di destinasi yang bersahabat seperti Yogyakarta. Pertama, biaya hidup dan ongkos ke Yogyakarta relatif terjangkau. WIKAN PRASETYA Tugu Jogja setelah renovasi. Kedua, pengalaman yang ditawarkan pun beragam dengan banyak tempat wisata, mulai dari alam hingga budaya. Selanjutnya, masyarakat Yogyakarta juga bersahaja dan tidak ragu membantu Anda saat kesulitan. Anda bisa menyewa kendaraan pribadi atau menggunakan transportasi umum untuk mobilitas. 2. Bali Melangkah lebih jauh lagi, solo traveling ke Bali adalah pengalaman yang patut Anda coba sekali seumur hidup. SHUTTERSTOCK / Viktoriya Krayn Ilustrasi Bali - Para umat Hindu sedang melakukan ritual di Pura Tirta Empul, Gianyar, Bali. Untukpertama kalinya aku berpergian seorang diri ke Yogyakarta.Awalnya hanya berniat melakukan interview sebagai volunteer salah satu event tahunan komunitas pecinta film di Yogyakarta. Rasanya sayang sekali sudah jauh-jauh pergi seorang diri dari Bandung ke Yogyakarta hanya untuk interview.Untuk aku, berpergian seorang diri memiliki nilai lebih karena dapat lebih menikmati perjalanan PengalamanPertama Naik KRL Jogja - Solo | Trip Singkat Ke Solo | Tutorial Naik KRLSayang sekali di stasiun balalan solo tidak ada persewaan motor harian. Ja 9sgn27. 365 353 105 87 429 434 290 9 192

pengalaman solo traveling ke jogja